Post
Topic
Board Bahasa Indonesia (Indonesian)
[DISCUSSION] cheater detector yang berujung Red Trust & BAN.
by
Almasani
on 09/03/2018, 18:05:31 UTC
Dalam setiap diskusi tentunya kita memiliki pemikiran, pandangan yang berbeda dan saya berharap kepada teman-teman yang berkomentar mampu memberika penjelasan dalam sitiap Argument yang diampaikan, tidak hanya menyepakati apa yang orang lain sampaikan.

Dalam kontek Red Trust dan Ban saya sendiri sangat sepakat jika Red Trust atau Ban diberikan kepada pihak - pihak yang melakukan kecurangan dalam sistem berbagi Merit tanpa landasan yang kuat, artinya mereka mengirimkan Merit kepada Postingan-postingan Low quality, atau menukar Merit antara Akun A ke B, dan B ke A. Karena apa? Kontek yang pertama memang sistem berbagi sMerit semacam itu (A ke B, dan B ke A) dilarang berdasarkan aturan forum. Tapi, Multiple accounts are not banned.

Tapi saya tidak sepakat jika Red Trust or Ban dengan alasan yang di ambil berdasarkan transaksi Ethereum atau Token. Logikanya, saat kita menjual Token maka kita membutuhkan Ethereum untuk biaya gas, tentunya ETH gas hanya bisa kita dapatkan dari teman-teman kita sendiri. Karena sangat jarang orang yang mau membantu kita tanpa mereka kenal orangnya. Logika sederhanya, anda berada di forum BTT ini hanya sendiri, dan anda membuat postingan medium quality dan high quality, anda lihat total yang menanggapi  postingan anda, dalam satu hari terkadangan bisa mencapai 5 s/d 10 halaman. Dan baca satu persatu dari comentar anggota forum, banyak yang memberi apresiasi terhadap anda karena postingan anda bermanfaat bagi mereka. Tapiii, tidak ada satupun diantara mereka yang mengirim anda sMerit.
Lalu anda bandingkan dengan postingan lainnya yang memiliki Medium Quality, tentunya mereka mendapatkan sMerit lebih banyak, minimal 5 sMerit/ akun transfer. Mereka sebenarnya juga saling kenal, saling terhubung, dan saling keterkaitan walaupun pengguna yang berbeda (not multiple accounts). Artinya apa? Mereka mau membantu siapa yang mereka kenal, sama halnya dalam konteks transfer biaya gas yang saya sampaikan tadi.

Lalu bagaimana dengan masalah transfer Token?

Dalam kontek kehidupan sehari-hari kebutuhan kita berbeda-beda dan apa yang kita miliki juga berbeda. Saya punya IDR dan Saya menginginkan Token XXX, Dia memiliki Token XXX tapi menginginkan IDR. Sehingga Dia menjual Token XXX dengan IDR tanpa harus mengubahnya IDR dalam bentuk ETH, disini saling menguntungkan dalam kontek biaya gas dan fee transaksi. Artinya apa, jika ada hal yang lebih mudah buat apa kita cari ribet/rumit.

Jadi kesimpulannya, transaksi ethereum, btc, token bukanlah sebuah tolak ukur yang akurat dalam kontek Red Trust atau Banned.

Bagaimana pendapat temen-teman?

Oh ya, saya pernah mengatakan dalam sebuah komentar sub Reputation bahwa saya bergabung dengan Bitcoin dan Bitcointalk tidak sendirian, saya punya komunitas. Untuk membuktikan kebenaran yang saya katakan bisa gabung dengan group Telegram kami https://web.telegram.org/#/im?p=@Bounty_Hunters_Group jumlah anggotanya 50 orang, adminnya saya sendiri, group bersifat public, sebagian dari anggota group kawan saya.

Terimakasih.

Quote
Edit: Jangan menggiring opini untuk saling menyalahkan satu sama lain, Positive thinking. Mari bediskusi dengan menggunakan Logika dan pengetahuan kita, sehingga hasil diskusi ada manfaat dan perubahan untuk menjadi lebih baik kedepan khusus nya user Indonesia.