memang benar, terjun bebas harga uang virtual sampai ke dasar neraka jahanam bahkan sampai ke bawah pondasinya (pasir dan kerikilnya) terasa sangat menyakitkan. namun hal tersebut tidak perlu dirisaukan sampai sampai berlinang air mata ataupun nangis darah..

cukup di respon dengan Hold sampai harga kembai normal seperti harapan dan perkiraan keuntungan yang telah di targetkan.
.
hanya perlu menjadi catatan, bahwa berinvestasi selalu penuh dengan resiko maka selalu siapkan atau lebih tepatnya sisakan dana cadangan untuk keperluan sehari hari. jangan sampai uang yang sedianya untuk jalan-jalan istri dimasukan juga modal investasi...Lebih catatan pake tanda kutip "uang yang sedianya untuk jalan jalan bareng istri orang jangan masuk investasi, Haram hukumnya"..hehe.. ndak bisa selingan malah stress liat harga anjlok
.
nah, karena selain harga uang virtual ditentukan dari perputaran jual dan beli maka harus tau kapan orang akan ramai menjual yang beresik harga anjlok. pengetahuan penting juga bahwa aktifitas menjual seringg didasari oleh penyebaran berita berita dari lembaga pemeringah yang memberikan statment penting terhadap uang virtual. maka bitcoiner juga perlu menjadi pebaca berita yang cerdik sehingga dapat melihat moentum sell or buy dengan jitu layaknya incaran para sniper di perang badar. eh,,, pas perang badar belum ada sniper.... tepatnya seperti incaran panah cinta yang di lontarkan jejaka tua kepada duda beranak tiga. nah gini lebih tepat.
maaf sedikit bercanda tapi esensi masih ada..