Nambah sedikit tentang pembahasan ini Gan
Dari chart di atas kalau di hitung sudah terdapat 5 indikator yaitu :
1. Candle stick
2. Volume
3. Bollinger band
4. DMI
5. Stoch RSI
Dan dari semua indikator, semakin kecil time frame yang di gunakan unyuk entry maupun exit market, maka kemungkinan fake signal akan semakin besar.
Nah, untuk mengurangi keraguan trader sebelum memutuskan menunggu atau eksekusi, sebaiknya melihat kondisi market di time frame yang lebih besar.
Misal time frame 15 sudah valid memberi indikasi buy, seperti yang di contohkan di atas, sebaiknya sebelum kita melakukan buy, kita lihat dulu di time frame 30 menit dan 60 menit, untuk memastikan bahwa di time frame yang lebih besar apakah dalam tahap aman untuk melakukan pembelian.
1 candle time frame 1 jam mewakili 2 candle di time frame 30 menit
1 candle time frame 30 menit mewakili 2 candle di time frame 15 menit
1 candle time frame 1 jam mewakili 4 candle di time frame 15 menit
Dan seterusnya
Logika dasar yang ingin saya sampaikan adalah, semakin besar time frame yang kita lihat berbanding lurus dengan trend mayor/trend dominan yang terjadi di pair market tersebut. Sehingga kita tidak terjebak nyangkut, kalau seandainya ternyata di time frame yng lebih besar masih dominan down trend, sehingga sebelum target profit kita tercapai, ternyata trend kecil kembali mengikuti majornya.
Semoga membantu