Seharusnya...
Dalam ekonomi tradisional, sebagai pengganti sistem barter, masyarakat menggunakan barang-barang yang dapat dianggap mempunyai nilai atau bernilai sama seperti barang yang akan ditukar, misalnya emas, perak, kulit atau batu permata. Ada kesepakatan bersama bahwa barang yang menjadi alat tukar merupakan barang yang bernilai dari segi intristik atau ekstristik
Seiring perkembangan zaman, manusia pada era industri terciptalah mata uang kertas atau logam yang menggunakan nilai nominal yang tertera pada mata uang tersebut. Nilai tersebut adalah jaminan dari emas yang tersimpan pada Bank pembuat mata uang tersebut.
Dalam ekonomi modern, mata uang kertas bukan merupakan barang yang praktis. Riskan untuk dibawwa-bawa apalagi dalam jumlah yang sangat banyak. Maka diciptakanlah mata uang digital atau elektronik dimana uang yang kita miliki tersimpan pada bank dimana kita menggunakan uang elektronik tersebut.
Di era globalisasi, sistem perekonomian mengacu pada perdagangan global yang membutuhkan transaksi global yang mudah, murah dan aman.
Mata uang kripto adalah salah satu solusi atau sebagai mata uang alternatif yang dapat dipakai sebagai global.
Agar dapat dijadikan sebagai mata uang global, maka harus ada konsensus bersama semua negara di dunia dalam penggunaan mata uang kripto tersebut.
Jadi harus ada kesepakatan global agar mata uang kripto ini menjadi mata uang global dan dipakai resmi di seluruh negara.
Tampaknya masih harus banyak penyempurnaan dan perbaikan pada mata uang kripto ini agar semua negara di dunia bersepakat menggunakan mata uang ini, walaupun bentuk penyempurnaan bukan hanya terletak pada tekhnologi pembuat mata uang ini, tapi juga pada sistem yang memungkinkan mata uang kripto ini dilegalkan oleh semua negara.