Pertama, untuk pencatatan menggunakan teknologi blockchain sebenarnya ada baiknya. telepas dari sisi politik, keseimbangan dunia, perjanjian ekspor-impor dan kepentingan para petani di Indonesia. maka dengan adanya teknologi ini akan ada pencatatan data yang tidak dapat dihapus ketika sudah input data, karena tidak ada namanya refisi data yang ada adalah konfirmasi data. kesalahan kecil akan menjadi gejolak yang besar karena keterbukaan informasi ini, apalagi dibumbuhi dengan kepentingan politik.

Kedua, Teknologi blockchain jika diterapkan melalui fitur "opensource" yang memungkinkan banyak orang menjadi server itu sendiri alangkah ideal. karena saling berbagi data dalam tanda kutip "pertanian". namun ketika tidak ada feedback untuk mendapatkan profit layaknya menjadi server blockchain pada bitcoin siapa yang akan mau untuk mengunduh aplikasi block pertanian tersebut sebagai mata rantai server.
jika menyewa server blockchain tentunya akan menjadi sangat mahal, karena biaya perawatan laboratorium blockchain juga mahal. untuk saat ini teknologi blockchain murni digunakan untuk bisnis. tidak banyak orang yang memiliki cita-cita luhur seperti satoshi nakamoto.

Ketiga, jika dalam hal pertanian dijaminkan menggunakan token, kemungkinan akan berjalan. akan tetapi ketika ekosistemnya tidak jalan (antara petani dan pengembang sistem) maka token tersebut tak lebih dari sekedar deretan angka.