saat ini sejumlah negara telah menggunakan Bitcoin dan sejenisnya untuk pembayaran komoditas ekspor-impor seperti batubara,nikel,minyak mentah,dan perikanan.
saya ngawang2 sedikit, jika bitcoin atau altcoin dipakai untuk ekspor dengan total transaksi 3 milyar dengan potensi aset 4 milyar, maka saat impor dan kebetulan harga crypto turun drastis dan akhirnya import seharga 1 milyar (potensi aset tetap) maka salah satu dari kedua pihak bisa nangis, tidak seimbang neracanya.
jika bicara tentang potensi 3-5 tahun kedepan mungkin ada, tapi sesuatu yang bersifat investasi, itu merunut dengan kebutuhan dan anggaran saat ini, tidak bisa ditunda. Parahnya lagi, setiap ganti rezim, semua kebijakan akan berbeda.
acuan harga dari kripto sendiri sangat bahaya jika dikaitkan dengan apbn. ini ibarat perjudian dan bahkan simalakama buat pemerintah.
tapi kalau sistem blockchainnya yang dipakai untuk transparansi data, tidak bermasalah.