menurut saya sih kurang tepat jika crypto untuk korban bencana diseluruh dunia karena kurang efektif. saat bencana, lokasi tersebut pasti terjadi pemadaman listrik sehingga menyebabkan jaringan internet atau komunikasi terputus sehingga jika kita memberi bantuan berupa crypto maka orang di daerah bencana tidak bisa mengakses internet, dan crypto bukan bentuk bantuan yang kongkrit karena korban bencana pasti membutuhkan barang yang siap di pakai atau dikonsumsi.
tapi mekanisme pemberian batuan nya tidak akan begitu juga gan, memang kita memdonasikan sebagian rezeki kita yang berupa crypto namun itu hanya penggalangan dana nya saja , tapi untuk mendonasikan nya ke daerah yang terkena musibah sudah berbentuk barang-barang yang di butuh kan, seperti makanan, pakaian tidak akan berbentuk crypto.
apresiasi nyata yang kuketahui ada dari projek pundi-x, mereka contoh bagus dalam penggalangan dana untuk palu dan donggala
soal mekanisme juga gak serta merta harus peer-to-peer ke tujuan via internet. bantuan langsung internasional perlu runtutan mekanisme yang tetap dicairkan dalam bentuk idr atau pembelanjaan langsung ke bahan kebutuhan. jadi tidak harus ke kantor cabang di palu jika memang ada. dari pulau lain juga bisa anggapan sumbangan dari dan ke kripto tentu bukan solusi strategis spt yang agan ict sebutkan.