Jika masing2 dijadikan patokan, antara volume trading yang sudah terjadi dan volume trading yg msh dalam list order, mana yang bisa memberikan analisa yang lebih bagus jika dibuat penentuan masuk pasar ? dan jika harus menggabungkan keduanya, apakah ada ketentuan kususnya.
Mungkin pertanyaan ini sudah ada yang jawab,tapi saya akan coba menambahkan sedikit menurut saya,kalau volume transaksi yang sudah terjadi,transaksinya tidak berubah tapi terjadi di waktu sebelumnya,maksudnya karena transaksinya sudah di lakukan jadi transaksi itu sudah menjadi history transaksi yang tidak mungkin di rubah lagi,artinya volume besar yang sudah terjadi di transaksikan menandakan ada minat yang besar untuk bertransaksi pada order tersebut
sedangkan volume transaksi di list order transaksinya belum terjadi,bisa berubah tapi terjadi di waktu sekarang,maksudnya list order volume yang belum di transaksinya bisa berubah bahkan hilang tapi berlangsung sekarang,artinya volume besar yang di list order atau volume besar yang belum di transaksikan berarti menandakan belum adanya minat yang besar untuk melakukan transaksi pada order tersebut
minat ini bisa di pengaruhi juga karena fundamental yang mempengaruhi atau lainnya,dengan kedua data tersebut kita bisa mengidentifikasi data di mana menjadi batas-batas wall yang di maksud dan mengidentifikasi minat di pasar,jadi kalau menurut saya lebih baik di pakai keduanya karena bisa saling melengkapi.