Post
Topic
Board Bahasa Indonesia (Indonesian)
Merits 8 from 5 users
Re: [Diskusi] Desentralisasi Cryptocurrency hingga Permasalahan Blocksize
by
mu_enrico
on 14/02/2019, 06:39:34 UTC
⭐ Merited by dbshck (4) ,phoinex (1) ,Husna QA (1) ,Roels Major (1) ,roycilik (1)
Kalau kita berbicara Bitcoin sebagai P2P cash.

Ane melihat implikasi serius dari Blocksize kecil ini lebih ke arah ekonomi (bukan desentralisasi) dari blockchain. Dengan halving (12,5 ke 6,25) nanti di tahun 2020, ane sedikit khawatir nanti subsidi atau block reward tidak akan mampu lagi menunjang operasional penambang.

Logikanya untuk mendapatkan penghasilan yang sama dari kegiatan menambang saat ini, kita anggap hanya ada dua variable yaitu harga dan block reward (ceteris paribus), maka harga BTC harus naik 2x lipat. Ini sangat sulit sekali karena semakin mahal biasanya pergerakan harga akan semakin lambat (kalau alami tanpa manipulasi bots).

Kemudian terkait harga dan biaya transaksi (ceteris paribus), maka semakin mahal harga BTC semakin mahal pula biaya transaksi, akibatnya velocity (money) berkurang.

Kedua hipotesis di atas sifatnya kontadiktif: "harga naik salah, harga tidak naik juga salah"

Bagaimana dengan Lightning Network?
LN sangat signifikan perannya nanti untuk mengurangi biaya transaksi ketika harga BTC naik (karena halving) agar velocity tidak drop. Tapi apakah sudah rede nanti sebelum halving? Kita tunggu saja.


PS: Bukan berarti ukuran blok besar pada fork BTC itu superior. Hal ini disebabkan karena ukuran blok rata-rata mereka sampai saat ini masih jauh dari 1MB. Istilahnya mau halving atau tidak, efeknya tidak signifikan.