Iya kalau ane lihat penelitian ini kan kualitatif, sehingga memang idealnya tatap muka untuk bisa membahas lebih mendalam --kalau ane bilang memunculkan unsur curcolnya--
Cuma ya nanti satu sesi wawancara biasanya durasinya akan lama dan menguras energi, sehingga biasanya kendala ada di ketersediaan waktu informan, karena harus buat janji ketemu, belum lagi lokasi mungkin jauh. Kalau dosen tidak membatasi jumlah minimal informan untuk penelitian ini, maka tidak masalah wawancara tatap muka; akan tetapi kalau dosen membatasi minimal informan, misalnya 20 orang, agan bisa menimbang sendiri kapan bisa selesai ini risetnya...

Riset jenis ini akan ada hubungan personal (tidak seperti pada riset kuantitatif rasa likert), sehingga nanti agan-agan yang berminat jadi informan diharapkan memaklumi. Semoga sukses!