Sedikit tambahan om masulum, selalu aktifkan metode 2FA dari Google atau authy
2FA (google atau SMS) untuk mengamankan akun exchange yang kita miliki, tapi bukan untuk aset. Ketika exchange diretas, peretas ga perlu 2FA untuk melenyapkan aset di dalamnya.
Tapi, untuk penyedia wallet 3rd party memang terkadang dibutuhkan tambahan 2FA, sekali lagi ini juga masih diluar batas aman ketika ada celah. Bukan tidak boleh mwnyimpan di 3rd party, tapi harus siap ketika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti scam.
Dan juga ane mau nambahin beberapa tips untuk point 3 (menurut ane point nomor 3 merujuk kepada guide untuk berinvestasi):
1. cek brapa suplai koin yang beredar
2. cek apakah koin tersebut berdiri di atas sistem Blockchain yang aman
3. cek apakah tim di belakang koin tersebut bersikap profesional dan komunikatif dengan para pengguna nya
4. cek kapan koin itu mencapai harga tertinggi nya dan harga terendahnya
5. cek apakah koin tersebut sering di Pump and Dump oleh para pemegangnya.
Point 1: suplai token bisa tidak berarti apa-apa sih mas. Banyak suplai token hampir tidak terbatas tapi sukses. Contoh ETH maupun token turunannya yang dibuat pengembang lain (smart contract)
2. Nah ini sangat penting
3. Profesionalitas dan komunikatif terkadang juga menipu, ini perlu riset yang lebih jeli.
4. Ini sulit kalau koinnya belum terdaftar CMC/coingecko
5. Pump and dump juga ini tergantung pelaku pasar tidak berkaitan dengan pengembangan proyek. Tapi memang akan berdampak pada investasi para newbie.