Tapi saya disini berbicara dari jenis keluarga yang masih gaptek internet maupun bisnis di internet apalagi kripto. Orang tua saya sudah saya jamin bakal gak mudeng kalau saya jelasin, hp biasa aja baru megang tahun kemarin dengan fungsi telepon dan sms saja. Kakak saya yang agak mudeng internet, tapi ya sebatas sosial media dan hiburan. Dan saya sendiri masih lajang, (malah cerita tentang karakter keluarga? ya topik ini kan butuh situasi dan kondisi, dan cerita seseorang pasti beda).
Menghadapi situasi diatas, dalam kondisi sekarang, saya berencana membuat dokumen khusus yg berisi semua data akun password aset kita dan cara akses, dan back up secara online (contoh: googledrive) maupun cetak offline dan simpan baik-baik.
Tapi jika saya masih diberi kesempatan hidup dan sakit suatu saat nanti (dan sudah merasa mau end) tapi bisa berkomunikasi, akan saya tanyakan kepada mereka, aset tetap di crypto atau dipindah ke bank (fiat)?
Dan itulah pemikiran saya untuk kondisi keluarga yang macam itu, silahkan diajak debat. Kalau komentar ini terlalu nyeleneh, mohon dibentak.
Mengacu pada konteks Pengurusan aset kripto jika terjadi
musibah dan yang namanya musibah adalah suatu kejadian yang datangnya tidak bisa kita duga. Jadi segaptek maupun sesulit apapun proses pemberian pengetahuan Kripto kepada pihak keluarga atau ahli waris yang sekiranya bakal menerima aset tersebut, sudah selayaknya jika proses pembelajaran itu tetap dilakukan. Atau jika sekiranya agan berencana membuat dokumen khusus setidaknya dibuat juga tutorial cara penggunaannya beserta tempat dimana agan akan menyimpannya.
Jika tujuan awal dari aset tersebut adalah untuk investasi (trading), maka convertlah (ke Fiat) sesuai dengan pola trading yang agan anut (short/long-term), sehingga target dari tujuan awal tetap bisa tercapai.