Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan seperti ini, secara umum keduanya bisa menguntungkan dan bisa juga merugikan. Karena faktor yang menentukan sangat banyak.


Sudah banyak yang jawab. Beda metode dan perangkat yang digunakan. Perbedaan terbesar adalah staking  menghabiskan listrik jauh lebih sedikit. Dan harus memiliki koin (saldo) untuk bisa memulai staking. Selain itu mining membutuhkan keahlian/pengetahuan perangkat keras komputer dan cara konfigurasinya. Staking cukup mengetahui dasar penggunaan software saja, kecuali ingin menggunakan VPS Linux.


Tidak, untuk beberapa koin yang pernah saya staking. Mungkin ada koin lain yang mengharuskan on terus, saya tidak tahu. Yang pernah saya lakukan, selama koin di wallet belum melampaui minimum stake age (setiap koin berbeda-beda) wallet boleh offline. Karena staking belum bisa dimulai. Tetapi ketika min stake age ini sudah terlampaui, wallet harus online terus sampai mendapatkan hasil staking nya.


Tidak. staking hanya membutuhkan PC dan internet. Ada juga yang menggunakan VPS atau komputer spek rendah seperti raspbery pi. Staking beberapa koin sekaligus juga bisa dilakukan di satu PC.


Dunia kripto adalah dunia beresiko sangat tinggi, tidak ada yang bisa menjamin soal keamanaan. Hanya pribadi masing-masing yang bisa meminimalisir resikonya. Misalnya selalu mendownload file dari sumber yang memiliki reputasi bagus atau dipercaya banyak orang.
(cmiiw)

ps: Kalau mau mencoba staking koin,silahkan pm. Nanti saya kirim sedikit koin untuk pembelajaran, tapi jangan berharap bisa langsung jadi sultan ya.