Ternyata Korban "pelonco" memorinya Kuat. Mohon Maaf kalau ada Member2 yg pernah "di peloncoin".
Yup saya masih mengingatnya, kesan yang saya tangkap dari kalimat reviewer tersebut seolah belum percaya sepenuhnya jika postingan yang saya minta review tersebut adalah tulisan saya dan terkesan 'meminta' member lain untuk mengecek juga apakah itu hasil copy paste atau bukan. Makanya saya coba tanggapi agar beliau sendiri yang mengecek:
#505.
Di sisi lain saya sangat berterima kasih atas saran dan kritik beliau (reviewer) karena berkat saran beliau saya jadi terinspirasi untuk menjelaskan lebih lanjut dari reply post menjadi
thread.
btw.. bukan hanya saya saja sih, bahkan om abhiseshakana masih ingat atas pembelaan senior yang
ini.
Btw, para newbie jangan pernah segan apalagi takut kalau diskusi, meskipun tajam selama punya pondasi argumentasi yg kuat, Layanin sj.
... tapi
saya coba hadapi dan maklumi karena saya juga masih termasuk orang baru saat itu
#13.
Sampai thread di lock, OP-nya tidak muncul-muncul menanggapi post saya tersebut dan juga yang lainnya
#151,
#153.
Sedikit menambahkan apa yang dipesankan om Ljunior di atas, beradu argumentasi jangan 'sekedar' untuk menjatuhkan lawan diskusi, tapi untuk mencari titik temu mana yang lebih kuat argumentasinya dan 'legowo' jika ternyata argumentasi kita yang kalah, dan yang menang pun tetap saling menghormati; Sebagaimana dicontohkan pada diskusi berikut ini:
#614,
#616,
#617,
#618.
-snip- saya pribadi tidak melihat "rangkaian kata-katanya, yang saya lihat isi dari kata-katanya itu". Janganlah kalian mudah tersinggung dengan kata2 orang ini, harus memaklumi tiap orang berbeda karakter.