Klo menurutku keduanya sama-sama memiliki resiko yang sama, karena ada target dan beban yang harus dipenuhi setiap bulannya (bayar cicilan dan lain sebagainya). Dan sama seperti diatas modal trading dari dana pinjaman (personal maupun bank) membuat eksekusi trading tidak bisa lepas.
Melakukan pinjaman untuk melakukan trading di pihak saya memang tidak akan pernah bagus apalagi kalau pinjamannya dilakukan pada board loan (pinjaman crypto). Jika pinjaman itu dilakukan dalam coinstabil maka masih mungkin peminjam tidak akan kesulitan saat harganya naik dan tidak akan kerepotan saat membayarnya ketika tempo sudah sampai. Tapi kalau pinjaman itu dalam ETH atau BTC maka rata-rata akan kesulitan membayarnya ketika jatuh tempo seperti kebanyakan peminjam saat ini yang harus membayar pinjamannya secara bertahap karena kenaikan besar harga crypto.
Selain tidak lepas saat melakukan eksekusi trading, maka saya pikir stress peminjam juga akan meningkat ketika harga koin yang dipinjam sudah naik 2-5 x atau tempo pinjaman sudah datang (pinjaman bank). Untung kalau trading membuahkan hasil bisa dijual sebagian dan membayar pinjamannya, tapi kalau stuck atau harga sedang turun bisa-bisa harus tanggung rugi akhirnya. Akhirnya saya setuju dengan om abhiseshakana, meskipun jumlah modalnya sedikit tapi lebih enak untuk melakukan trading dengan modal sendiri.