yang menjadi masalah adalah ketika kita membeli saat udah oversold, ternyata entry kita masih bisa dikatakan tidak sesuai dengan prediksi kita
Udah biasa sih yang kek gini, namanya prediksi ya tetep aja cuma sebagai acuan, ndak ada yang 100% valid, tapi setidaknya kita sudah memiliki gambaran dimana harus melakukan entry, saya yakin sebagian besar trader itu menguasai tentang teknikal, nah disini secara tidak langsung kita sudah satu suara dengan mereka, acuan tetep mengarah pada indikator dan tools, ini lah yang menimbulkan efek domino yang secara bersamaan taking action. Namun kembali lagi, musuh utama dari teknikal adalah fundamental, kalau udah muncul news yang beredar kuat udah pasti teknikal bakal bubar, ndak bakal kepakai. IMO
Kita open posisi saat oversold pada 0.204, kebetulan ini adalah support dan RSI sudah oversold, ga muluk2, kita pasang close di 0.22, ternyata market tidak sesuai dengan prediksi kita. meski sudah oversold pada RSI, harga cenderung melanjutkan tren menurun

Balik lagi ke atas, kalau udah masuk yang namanya bad news ataupun good new, teknikal ndak bakal mempan
Nah, alternatif point yang saya tanyakan adalah, apakah kita harus memilih untuk pasang di support terbawah kedua? atau kita perlu mencari support dan resisten dari TF berbeda terlebih dahulu. Karena, sejauh ini, ada kecenderungan dari saya untuk selalu menggunakan dari 1 TF untuk memutuskan untuk entry

Biasakan jangan melakukan all in udah kek orang juday aja :v, garis support pasti ada banyak tidak cuma 1, nah kalau ndak mau cut lost ya mesti melakukan buyback di garis support berikutnya dan close di harga awal melakukan entry (atau mendekati), kalau ternyata harga malah turun ya lakukan lagi buyback di garis support berikutnya. Kalu udah ndak kuat mental, ya lakukan cutlost :v