Sebenarnya, saya lebih sepakat untuk percaya bahwa BTC bisa jatuh ke level USD 15-20K, atau sekitar 200jtan (menyentuh double top) pada fase bearish kali ini. Karena, jika kita melihat bagaimana fase euforia selali meninggalkan jejak dip yang sangat dalam. Mungkin ada yang masih meyakini kalau pada tahun 2022 ini BTC bisa menyentuh USD100K, namun, bagi saya pribadi tidak begitu yakin akan terjadi pada tahun 2022. Fase akumulasi biasanya dimulai ketika BTC menyentuh titik terendah dalam 2-3 tahun setelah euforia, jika skema ini terulang, maka BTC mungkin akan mulai pada tren naik pada 2023 -2025, dan 2025/2026 mungkin akan menjadi puncak bullish.
Pada fase bearish ini sangat penting bagi pemegang altcoin, karena mereka yang tidak didukung pengembangan dan komunitas yang baik, kemungkinan mereka akan menjadi korban proyek yang gagal bertahan.
Saat Bitcoin menciptakan ATH baru (dikisaran $69000) pada 10 November lalu, tenyata hal ini malah memicu munculnya sentimen Bearish didalam market. Klo dilihat dari polanya, pergerakan harga saat ini terlihat familiar dengan apa yang terjadi pada market Bitcoin di awal tahun 2018 (Bearish panjang setelah membentuk ATH baru). Jika terjadi perulangan, maka memang ada kemungkinan Bitcoin bakal jatuh ke level $15000 - $20000.
Tapi disisi lain terlihat ada support kuat di kisaran $30.000, jika ternyata support ini cukup kuat untuk menahan fase bearish ini maka masih ada harapan untuk terjadi sebuah reversal. Semoga saja tidak banyak fud maupun bad news yang muncul, karena pada fase bearish para pelaku pasar biasanya lebih sensitif terhadap fud dan bad news.