Kayaknya bukan peringkat ke-2 setelah china tapi amerika. Karena china sudah ngebaned mining crypto sehingga para miner china bermigrasi ke kazakstan yang membuat mereka jadi peringkat ke-2.
Di atas saya lihat agan Luzin menambahkan kata 'pada masanya' artinya konteks yang dimaksudnya bisa saja ketika China belum seperti sekarang dalam nge-ban' segala kegiatan yang berkaitan dengan mining Bitcoin.
Walletnya malah sudah
lunching bulan ini, namun
katanya yang pernah pakai ngelag dan sangat lambat. tapi cukup meyakinkan telah lebih diunduh oleh 2.5 juta orang. i
tu menandakan betapa antusias mereka terhadap crypto yang walau bagaimana pun E-CNY itu tidak sepenuhnya desentralisasi.Cukup dimaklumi mengingat versi yang telah diluncurkan tersebut merupakan versi pertama yang bisa saja masih ada bug disana-sini.
Yang saya baca dari link* yang mas Chikito cantumkan di atas, Yuan Digital bukanlah mata uang Kripto dan tidak beroperasi di blockchain dan bentuk pembayarannya juga bukan terdesentralisasi. Jadi dalam konteks di atas, menurut saya rada kurang tepat jika banyaknya pengguna yang mengunduh aplikasi tersebut diasumsikan bahwa rakyat di sana antusias terhadap crypto.
*
https://www.idxchannel.com/economics/china-luncurkan-aplikasi-iphone-dan-android-untuk-e-cny
Sedangkan untuk indonesia sendiri sampai saat ini saya bahkan belum jelas sampai dimana progres perkembangannya, saya belum mendapatkan berita terbaru.
Tunggu saja, setidaknya sudah ada pernyataan dari Gubernur BI yang saya kutip pada
post sebelumnya perihal pengumuman mengenai Rupiah Digital/CBDC ini.