Tentu saja mereka tidak pernah membahas tentang resiko, karena itu sama saja seperti melarang seseorang untuk membeli produk mereka.
Para artis punya nilai jual tinggi, baik di televisi maupun di media sosial, cara mereka beriklan akan membuat seseorang yang sudah mengerti crypto ikut tergiur, apalagi orang-orang yang masih awam tentang crypto. Fenomena ini sangat di sayangkan, meskipun sebagian dari kita sudah agak kebal dengan jebakan artis dan pesohor negeri, tapi orang-orang diluar sana masih tergiur dengan untung tanpa memikirkan buntung.
Kalau yang awam bisa langsung terjebak dengan mengikuti iklan atau promosi dari para artis, saya kira itu hal yang wajar karena mereka mungkin tidak mengerti bagaimana resikonya. Tapi kalau yang sudah mengerti tentang crypto, namun masih tetap ikut juga tanpa melakukan analisa yang lebih lanjut, ini sangat lucu menurut saya karena seharusnya mereka yang sudah mengerti tentang crypto jangan langsung ikut sebelum membuat penelitian terlebih dahulu.
Ada, tapi sangat jarang terjadi ada kasus yang sudah mengerti tentang crypto asal caplok saja tanpa melakukan analisa lebih dulu.
Token produk artis masih rawan dengan resiko, seperti kasus yang terjadi pada token Asix milik anang hermansyah. Beli di harga 25 juta, tinggal 12 juta. Jika kita telusuri dia atau siapapun itu yang membeli token Asix dengan jumlah uang 25 juta, tentu dia bukan dari kalangan trader atau investor handal di cryptocurrency. Mereka yang sering terkena jebakan artis adalah para penggemar setianya.