Namun sedikit catatan: biasakan setiap transaksi sekalipun di hardware wallet tetap periksa kembali address yang kita tuju sebelum melakukan konfirmasi di HW-nya, mengingat ketika pada saat input address di software-nya bisa saja address yang dituju tersebut berubah karena sebelumnya PC sudah terkena malware clipboard. Jika sampai terjadi demikian sebaiknya segera beralih dulu ke PC yang benar-benar bebas virus.
ya cuma itu cara mereka, kalau langsung tidak bisa.
Kalau saya kadang sampai 3x ngecek alamat, beruntungnya kalau pakai Hardware wallet (HW) kan sign-nya nya 2 x. jadi sangat aman , bila ada perbedaan alamat di HW dan PC, pasti akan ketahuan.
Saya udh lihat video yang om @Husna QA share, disitu saya melihat bahwa mereka melakukan bypass terhadap chip untuk membuat sebuah socket yang dihubungkan dengan komputer khusus. Bahkan itu membutuhkan waktu 3jam 18 menit untuk membaca data RAM dari trezor. Namun setelah proses selesai mereka menggunakan python untuk menggenerate PIN yang tersimpan didalam TREZOR.
Saya rasa memang dia memiliki keahlian dalam melakukan itu, buktinya banyak sekali trezor yang sudah di solder sama dia di mejanya. Dengan kata lain, memang sebuah sistem baik software maupun hardware selalu memiliki celah untuk dapat dimasuki. kemudian kembali lagi ke tujuan dilakukannya hacking itu, apakah untuk kebaikan atau untuk kejahatan.
Tidak perlu dikuatirkan selagi hardware wallet tidak berada di tangan penjahat. karena pada video yang sampeyan lihat di atas, hacker punya akses ke hardware wallet yang menurut saya tidak begitu jenius selagi masih meng-hacking dalam bentuk fisiknya. Ya sama kayak maling biasa.
kalau ada hacker yang bisa mengakses hardware wallet jarak jauh tanpa pegang fisik HW, misal HW trezor-nya di Indonesia, hacker-nya di luar negeri baru saya salut.