Para artis memanfaatkan popularitasnya untuk menghasilkan uang, modal ketenaran dan nama besar mereka di industri hiburan dimanfaatkan untuk meluncurkan token crypto.
Banyak masyarakat belum memahami sepenuhnya mengenai aset yang menggunakan teknologi blockchain ini, apalagi industri crypto bisa dibilang masih baru di Indonesia, wajar jika masyarakat belum teredukasi dengan baik mengenai aset crypto.
Token milik artis ini terkesan ikut-ikutan, fenomena ini sama seperti boomingnya Grup Band beberapa tahun lalu di tanah air, sekarang kemana mereka semua.
Produk yang kesannya hanya ikut-ikutan biasanya fundamentalnya tidak kuat. Masyarakat perlu memahami fundamental token milik artis ini, karena sebelumnya beberapa proyek token kripto lokal mengalami flop sebelum mengudara.
Masyarakat juga harus berfikir 100x untuk membeli token Artis, karena para artis tidak mau ganti ganti rugi meskipun itu fans setianya.
Sebenarnya bukan hal yang salah jika artis/orang terkenal memanfaatkan popularitasnya untuk ikut terjun kedalam bisnis yang sedang trend, karena didalam bisnis setiap orang pasti akan berusaha untuk mencari celah dan memanfaatkan peluang-peluang yang sekiranya bisa memberikan hasil yang optimal. Hanya saja akan salah jadinya jika dalam prosesnya, model investasi yang ditawarkan disertai dengan iming-iming (janji manis) agar khalayak ramai tertarik dengan penawaran tersebut, karena mau bagaimanapun tidak ada yang pasti didalam sebuah investasi dan yang namanya investasi akan selalu memiliki resiko.
Akan lebih baik lagi jika si artis/orang terkenal tersebut juga memiliki pemahaman terhadap produk mereka sendiri, bukan hanya sebatas kulit luarnya saja tapi benar-benar memahami seluruh detailnya, sehingga mereka akan lebih bertanggung jawab terhadap produk mereka dan akan tahu poin-poin mana saja yang sekiranya lumrah untuk dipromosikan dan tidak menutup kemungkinan mereka mau memberikan mitigasi resiko bagi investor-investornya.