pertarungan atau permusuhan antara korea utara dan amerika tidak lain, karena korea utara tidak ikut atau berpihak pada amerika serikat, coba saja menjadi partner amerika seperti korea selatan, pada tidak akan terjadi hal perti itu, apalagi dalam crypto pada kontek mengajari cara mengunakan blockchain, secara persaingan dalam bidang keuangan maka amerika serikat sudah pasti akan mencari cara agar korea utara tidak paham akan sistem blockchain, jika hal tersebut mereka( korea utara ) mengetahuinya, maka proses persaingan akan mengalami kekalahan sedikit untuk bidang transaksi kkeungan, so pasti amerika serikat akan mengambil tindakan cepat.
Sepengetahuan saya penggunaan blockchain, bitcoin, cryptocurrency lainnya itu tidak mengenal batasan wilayah atau hanya untuk negara tertentu saja. Namun kalau sudah berbenturan dengan hukum negara, mau tidak mau ya warga negaranya mesti patuh. Termasuk contoh kasus seorang ahli komputer AS (Virgil Griffith) yang melanggar hukum di negaranya sebagaimana yang dibahas pada OP.
Under federal law, any US citizen is prohibited from exporting services or technology to North Korea unless they receive a license from the US Treasury Department. However, Griffith never did.