Tergantung pekerjaan bagaimana yang dikorbankan, mengorbankan pekerjaan seperti kuli banguna, guru honorer dan buruh harian lain hanya demi fokus pada Bounty dan Airdrop lebih masuk akal. Bounty dan Airdrop tidak menjamin penghasilan tetap, tapi kalau sekali kena bisa dapat puluhan juta. Memilih pekerjaan yang dapat menghasilkan tidak mudah, bounty dan Airdrop juga bisa berakhir kapan saja, itulah sebabnya kita harus memiliki pekerjaan nyata yang dapat memberi penghasilan tetap, mengenai bounty dan Airdrop bisa dikerjakan kapan saja.
Bener, kalau pekerjaan utama sebagai CEO atau posisi yang bagus di sebuah perusahaan dengan gaji diatas 10 jtaan tentu hal yang tidak tepat resign dari pekerjaan dan memilih fokus di airdrop dan bounty. Namun selama pekerjaan berangkat pagi pulang malam dan gaji tidak seberapa lebih baik mengadu nasib di bounty dan airdrop. Tepat sekali apa yang disampaikan @Razmirraz karena sekali JP di bounty dan juga airdrop hasilnya bisa setahun bahkan hingga 3 tahun gaji dari pekerjaan real kita. Namun jika masih pemula lebih baik mengerjakan keduanya di bounty dan juga tetap bekerja, setelah dapat hasil dan sudah tau seluk beluk airdrop dan juga bounty baru memutuskan untuk resign.