ATM ini memang cocoknya untuk pengenalan metode baru ini (LNURL), karena sebelum ada sistem ini kita harus bikin invoice dulu untuk menerima LN dari orang lain, sedangkan LNURL, langsung scan beres. Jadi menurut saya, thread ini penekanannya cocoknya di LNURL[1].
LNURL is a set of standards that codify some of these out-of-band interactions and standardizes them so that wallets and other apps can implement them and be interoperable.
[1].
https://www.advancingbitcoin.com/blog/lnurl/Bisa juga untuk membahasa tentang LNURL, karena masih jarang yang membahasa tentang LNURL secara detail.
Dengan Lightning ATM ( mainan ) orang-orang bakal mengenal apa itu Lightning Network dan LNURL.
Ada 3 bagian iti pada Protokol LNURL1. Skema Otentikasi: Dimana kunci publik bisa digunakan untuk masuk ke layanan.
2. Skema Permintaan Faktur: Dimana dompet bisa melakukan ping server dengan Kode QR Statis dan mengambil Faktur.
3. Skema Permintaan Penarikan: Dimana dompet dapat melakukan ping ke server dan meminta server untuk membayar faktur yang di sediakan oleh dompet.
Kalau menurut saya, bitcoin-LN-nya itu asli meski dilabelin mainan tetap saja barang (satoshi)-LN tersebut asli. Kalau memang mau benar-benar bikin mainan kenapa gak pakai testnet?, ini malah lebih aman karena dibuat memang untuk tujuan mainan.
Kalo menurut saya kenapa gak pakek Tesnet, mungkin karena tujuan eksperimen Lightning ATM ( mainan ) untuk memberikan edukasi bagaimana cara membeli bitcoin dengan mudah menggunakan rupiah dengan nominal yang kecil. Nominal minimal hanya Rp.1500 dan maksimal Rp25.000, pembatasan ini juga diberikan untuk menghindari dari praktek ilegal pencucian uang seperti yang saya katakan sebelumnya. dan total transaksi juga di batasi hanya 200 transaksi per-hari.
Untuk melakukan tesnet membutuhkan Network yang berbeda.
Sedangkan Yang menjadi tujuan utama pembuatan Lightning ATM adalah "Lightning Network Bitcoin" dengan pembelian menggunakan Rupiah.