Harapannya jika subsidy block sudah habis, maka fee transaksi bisa menopang biaya mining (yang berarti harga Bitcoin berada dalam level yang bisa memenuhi hal tersebut) atau tetap ada node-node mining yang dengan sukarela menjaga eksistensi blockchain sehingga konsensus di jaringan Bitcoin tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Inilah yang menjadi asal muasal perdebatan ini ketika di paragraf pertama si Peter mengatakan:
However in no currency have transaction fees consistently been more than 5% to 10% of the total mining reward, with the exception of Ethereum, from June 2020 to Aug 2021. To date no proof-of-work currency has ever operated solely on transaction fees, and academic analysis has found that in this condition block generation is unstable. To paraphrase Andrew Poelstra, it’s a scary phase change that no other coin has gone through.
Intinya adalah adanya ketakutan kalau prediksi Satoshi itu salah karena belum ada blockchain yang beroperasi dengan tx fee saja, bahkan secara historis fee cuma sekitar 5%-10% dari mining reward.
Saya lagi mikir keras, bagaimana cara penggantian untuk koin koin yang hilang dalam perhitungannya nanti?
Maksudnya cara menghitungnya? sepengetahuan ane tidak ada caranya, paling cuma kira-kira menggunakan %rate koin hilang, misalnya diprediksi 0.5% per tahun, atau pakai data bank sentral perkiraan jumlah uang rusak dan sejenisnya.
Tapi bukan diganti ke pemilik loh, jangan dianggap lalu agan punya BTC hilang lalu trus diganti ke alamat agan. BTC hilang tersebut nanti dimining masuk ke dompet miner.