Di dalam buku laporan mereka pasti tetap tertulis, namun realisasinya gak terlihat, biasanya yang begini ini dokumentasinya juga fake. Karena itulah saya pikir mungkin mereka mengalami kesulitan dalam mengkonsep/memproduksi/menyebarkan informasi terkait, sehingga program tersebut berjalan ala kadarnya dan tidak tersebar seperti seharusnya.
~ Karena memang saya sangat jarang menemukan iklan khusus dibuat dan ditayangkan di media elektronik, TV atau Youtube. Bahkan spanduk, di kota saya juga jarang. Yang sering saya lihat melalui platform medsos yang mungkin notabene tidak memerlukan biaya mahal mungkin hanya desain yang memerlukan biaya. ~
Itu dia kenyataan yang terjadi. Saya juga gak pernah nemu iklannya bahkan di medsos sekalipun.
~ KPU mengadakan sosialisasi di media televisi dengan menggunakan beberapa artis dan pelawak sebagai bintang iklan untuk dimaksudkan supaya mudah dicerna, namun ketika pemilu berjalan ternyata masih banyak yang mencoblos bukan mencontreng, sehingga dibalikan lagi pada pemilu berikutnya dicoblos.
Padahal format penyampaiannya udah ideal, ternyata ya masih gak berhasil. Belum lagi ditambah faktor lapisan masyarakat yang tidak menonton TV atau iklannya.
Disamping itu juga masalah anggaran, Untuk mensosialisasikan video di media besar seperti TV itu tidak sedikit, setidaknya puluhan - ratusan milyar. Bisa saja anggarannya ditekan jika hanya di youtube, tapi tentu saja tidak akan banyak yang nonton karena rakyat kecil, apalagi di pedesaan itu rata-rata tidak mampu mengakses internet.
Sepakat sih ini. Jadi saya pikir kesulitan Bappebti dalam menyampaikan informasi terkait dapat dipecahkan jika mereka memiliki:
- tim kreatif untuk produksi.
- tim riset untuk mengetahui jenis penonton dan karakternya sehingga dapat menentukan konten yang tepat.
- tim khusus yang menyusun dan mengatur anggaran konten.