--snip
Selain itu, karena nilai tukar BTC fluktuatif, perlu dipertimbangkan juga perihal konversi realtime harga ke dalam bentuk BTC-nya (untuk transaksi menggunakan Lightning mungkin lebih enak penyebutannya menggunakan satuan satoshi).
Sebagai pelapak, kita kan perlu mengirimkan invoice.
Nah, di electrum maupun di bluewallet, ada fasilitas yang menunjukkan nilai fiat.
Contoh kasus:
Kustomer A melakukan pembelian pulsa operator three sebesar 50k, maka dia membuka aplikasi bima+ dan melakukan top-up dengan metode pembayaran lewat VA BCA.
di aplikasi bima+ akan nampak seperti ini

Kustomer mengcopy VA, dikirim ke escrow.
Escrow memverifikasi apakah benar VA tersebut menyebutkan pengisian 50k? Jika iya, maka escrow mengirim berita ke pelapak untuk membuat invoice sebesar VA.
Di dalam aplikasi blue wallet maupun electrum ada bagian form yang bisa di isi nilai fiat, dan nilai BTC/satoshi akan nampak berdasarkan harga realtime.
Penampakan di electrum:
Di bluewallet:
Dari kedua bentuk invoice diatas, nilai satoshi tidak terpaut jauh.
Nah, kode invoice inilah yang kita kirimkan ke kustomer A tadi untuk dibayar melalui bluewallet atau electrum LN kustomer.
Setelah payment LN masuk, barulah pelapak mengirim berita ke escrow untuk dilakukan top-up pulsa three 50k melalui rekening BCA escrow (sebelumnya pelapak telah mengirimkan sejumlah fiat kepada rekening escrow).
Untuk konsumen yang hanya sepintas lalu tidak saya simpan data nomornya, namun untuk user yang rutin membeli semisal keluarga atau tetangga dekat biasanya saya simpan di database aplikasinya (karena ketika mereka membeli lagi, tinggal konfirmasi beli tanpa menyebutkan lagi nomor HP, IDPEL listrik, dll).
Berarti escrow yang ditunjuk nanti adalah member terpercaya dan asli Indonesia.
Karena, nama rekening pelapak dan data nomor kustomer berada di berkas pelapak.
Note: saya agak kesulitan menulis BBCODE untuk menaruh gambar/img sebelah menyebelah.