Post
Topic
Board Bahasa Indonesia (Indonesian)
Re: Platform Exchanges Di Indonesia
by
masulum
on 09/12/2022, 11:35:49 UTC
Salah satu kelebihan dari pemilik uang banyak kan itu, bang?
Dan apakah itu suatu bentuk kesalahan?
Jika kita mengukurnya dari beberapa tahun sebelumnya, kebanyakan komunitas crypto di indonesia sendiri juga ikut meramaikan binance kan? Mereka berlomba-lomba untuk menaruh aset di binance, karena produk altcoin disana lebih banyak dan lengkap fasilitas trading dan cara investasinya.
Dan di dalam Indonesia sendiri, exchange lokal kesulitan bergerak dan berkembang karena masalah keterbatasan perijinan untuk menambah jumlah altcoin dan fasilitas trading lainnya.
Sampai-sampai ada anggapan bahwa altcoin yang sudah listing di binance, adalah altcoin yang bermodal dan bakalan sukses kedepannya.

Di sisi lain, exchange lokal terpuruk karena kurangnya peminat investor yang melakukan perdagangan di exchange. Kebanyakan fasilitas mereka hanya kebagian jatah merubah aset digital menjadi fiat ke masing-masing rekening bank user.

Kalau dianggap sebuah kesalahan, bagi saya tentu bukanlah sebuah kesalahan namun ini adalah strategi bisnis. karena setiap perusahaan baik di kripto maupun bukan, pasti memiliki rencana dan strategi bisnis seperti ini. Bekerja sama di awal, menyediakan platform/sharing teknologi dan jika ada potensi bagus diakuisisi.

Kalau terkait exchange Indonesia sulit bergerak karena ada batasan dari pemerintah, sudah tentu ini karena pemerintah melalui Bappebti ingin mengamankan masyarakat Indonesia dari kerugian scam altcoin yang tidak memiliki kejelasan. Karena kita tahu, sekelas FTX saja bisa scam, ini hanya langkah untuk meminimalisir. Sejatinya, penggunaan exchange di Indonesia tidaklah sedikit, hanya saja, kehadiran beberapa exchange lokal seperti menenggelamkan eksistensi pasar dari yang awalnya terpusat pada 1-2 exchange menjadi ke beberapa exchange yang ada. Karena banyaknya pilihan, membuat pasar menjadi terpecah. Menilik dari statista, sebanyak 11 juta orang mendaftar sebagai investor hingga 2022. Dan Asosiasi Blockchain Indonesia pada sebuah rilis(link auto download) melaporkan ada 1,5 juta trader pada tahun 2020. Artinya, meskipun tak sebanyak di binance karena anggapan seperti yang mas katakan, exchange di Indonesia tidak hanya dijadikan tempat untuk menarik dana, melainkan juga menjadi tempat trader untuk melakukan trading.

Tapi, terlepas dari itu, untuk trader Indonesia, memang tidak harus banyak fitur atau layanan. Karena tahu sendiri, kebanyakan trader sumbu pendek. Sekali gagal dalam berinvestasi yang ada mereka menganggap kripto = scam  Grin
menurut saya fitur yang ada di exchange saat ini sudah sesuai dengan masyarakat Indonesia.