-snip- jika Tokocrypto ini menjadi milik Binance sepenuhnya, Bappebti mungkin saja menghentikan seluruh aktivitas Tokocrypto. Alasannya karena dengan status akuisisi penuh Binance, itu sama saja berarti dengan Binance cabang Indonesia. Beda halnya dengan status saat ini yang Binance hanya menjadi mitra dari Tokocrypto, bukan pemilik Tokocrypto.
Tapi kalau "bendera"nya tetap menggunakan Tokocrypto, sekalipun misalkan proses akuisisinya secara penuh, kan mereka sudah mengantongi izin untuk beroperasi di Indonesia. Saya sendiri belum mengetahui apakah ada syarat semisal suatu pedagang fisik aset kripto yang terdaftar di Bappebti ada larangan 100% kepemilikannya oleh exchange luar misal disebabkan adanya proses akuisisi. Lain hal jika badan hukum perusahaan yang sudah terdaftar sebelumnya turut berubah/dialihkan ke perusahaan baru, tentunya harus ada update perihal perizinannya juga.
Perumpamaan yang sangat masuk akal, setelah pihak berwenang menghentikan seluruh aktivitas Binance di Indonesia, mereka menempuh jalur lain untuk masuk ke Indonesia. Salah satu jalan yang ditempuh dengan menggaet Tokocrypto untuk bekerja sama, ketika mereka telah merasa kuat dan siap melakukan bisnis di Indonesia akan mengambil alih seluruh aset dengan meng-akuisisi Tokocrypto. Binance berperan seperti parasit, awalnya mereka berperan sebagai tamu, kemudian tuan rumah akan diusir secara pelan-pelan.
Pada kalimat yang saya garis bawahi, saya kira bukan terletak pada apakah sudah kuat atau siapnya namun lebih ke strategi bisnis; Binance merupakan exchange besar, mereka kalau mau bisa saja sedari dulu mengurus izin perwakilan Binance di Indonesia agar bisa tetap beroperasi sebagaimana exchange luar lain yang juga punya cabang di Indonesia seperti Luno, Zipmex dll.
Namun mereka tidak melakukan itu dan memilih beraliansi dengan Tokocrypto dan disisi lain bahkan ada isu berupaya berkolaborasi juga dengan PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) melalui MDI Ventures.