namun bisa saja saat wallet utama digunakan untuk ikut airdrop yang diharuskan untuk konek wallet ke website mereka dan bisa jadi ini penyebab wallet dihack.
Bagi pemula, jangan semata-mata atau menjadi wallet untuk proof pendaftaran bounty sebagai wallet utama (apalagi jika token tersebut belum menjanjikan) jadikan saja sebagai persinggahan, sehingga ketika didistribusi, segera pindahkan ke cold wallet yang belum pernah sama sekali online. Kalau dijadikan utama dan satu-satunya, ya wasalam, apalagi sering banget teledor.
Namun ada juga yg mengatakan menyimpan private key di tempat offline, jadi bingung juga yang terbaik sebenarnya yg bagaimana?
Yang terbaik itu yaitu mengikuti apa yang legend lakukan, sudah banyak yang mengatakan kalau menyimpan di perangkat yang sering dipakai itu tidak aman, sah dan meyakinkan malah. Jadi, bila perlu sampeyan pakai juga cara nenek moyang dulu nyimpan emas, di dalam kendi-kendi dalam bawah tanah dalam gua, misalnya (yang penting offline dan tidak tersimpan di perangkat elektronik).
Agan mendapatkan kembali hak agan dan selamat untuk hal itu

Dikondisi lain saya pikir disini anda cukup beruntung ketika menyiman di GD dan mendapatkan itu kembali tetapi untuk pertimbangan, lain kali saya rasa tidak terlalu baik untuk menyimpan
seed phrase atau
private key di device karena memang resikonya juga masih ada ketika hal ini. Untung saja Hp / Laptop anda ketika dicuri itu si pencuri tidak mengutak-atik terlebih dahulu karena kalau memang itu dilakukan maka kondisinya mungkin akan berbeda cerita disini

Masalah penyimpanan di GD (online) itu bukan masalah pencurian perangkat oleh maling, tapi ketidak-amanan kepada provider cloud itu sendiri (google), karena mereka bisa memata-matai dan melihat seluruh akses penyimpanan GD yang mereka buat.