bulan lalu, tetangga saya minta foto KTP saya dengan alasan untuk pemilu (DPR) dan di bayar 50 ribu, langsung saya tolak, enak aja beli data diri orang seharga 50 ribu, mending gitu terpilih langsung ada manfaat nya ama saya, ini gak, gitu terpilih langsung kabur merasa diri paling hebat.
Yang menjadi masalahnya bukan ada atau tidaknya manfaat dari DPR tersebut, tetapi lebih kepada data identitas kita yang kebawa kemana-mana dan sangat di sayangkan ketika ada orang yang memanfaatkan ini pada kegiatan yang tidak kita ketahui, jika Mas pernah dengar pinjaman pinjol yang membuat identitas palsu untuk mengambil pinjaman, kira-kira bagaimana jika itu terjadi pada kita ya?
Sebenarnya penipu itu tidak tahu data CC ane setelah ane tidak menyebutkan secara langsung ke dia. Trik yang dia pakai itu adalah data KTP ane yang tahu semua detil sampai tanggal lahir dan Alamat, sehingga mambuat ane percaya kalau penipu itu merupakan karyawan bank.
Beruntung mereka ngerjain Mas yang sudah paham masalah beginian ya sehingga mereka tidak berhasil, bagaimana jika itu dilakukan kepada orang awam yang tidak mengetahui pola penipuan, pasti akan kejebak dengan skema yang mereka jalankan.
Seperti yang saya katakan Mas, jika pola manual mereka mendapatkan indentitas (KTP) kita melalui jalur DPR yang mengumpulkan banyak KTP, banyak orang yang terjebak di sini dan tau-taunya mereka telah terdaftar di bantuan yang tidak pernah mereka ajukan, tetapi jika pelaku lebih pandai dan menguasai teknologi informatika ada banyak cara lain yang dapat mereka lakukan, misalnya seperti mencoba membobol situs tempat KTP tersebut di keluarkan atau tempat induk yang menyimpan semua identitas orang Indonesia. Seperti kasus yang pernah terjadi di tahun 2022
NIK 105 Juta Penduduk yang Datanya Bocor