Selain bisa menyimpan data di Google Drive, saya juga menyimpan data yang saya anggap penting di Drive eksternal lain seperti di SSD meskipun saya juga menyimpan semuanya di Laptop dan juga di Smartphone saya om.
Saya membayangkan jika yang di smartphone (online) itu dihack, tentu tempat penyimpanan aman (offline) lainnya jadi tiada berguna lagi. Jadi mulailah berpikir logis, menyebarkan tempat penimpanan itu bagus, tapi ya kalau salah satunya itu bercelah ya sama saja bohong.
Sependapat dengan Om chikito. Menyimpan privkey dibeberapa tempat atau media, memang akan berguna jika salah satu back-up rusak karena kita masih memiliki alternatif back-up yang bisa dipergunakan. Berbeda kasusnya jika salah satu back-up tersebut hilang atau tercuri tanpa sepengetahuan kita, karena alternatif back-up yang masih aman bisa saja menjadi tidak berguna karena aset yang tersimpan didalamnya sudah dikuras oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Kalo hilangnya sepengetahuan kita, mungkin kita bisa dengan cepat memindahkan seluruh aset ke Address baru. Namun yang berabe jika tereksposnya tanpa sepengetahuan kita, dan tau-tau aset kita sudah ludes diambil oleh orang lain.
Aspek keamaan memang harus diperhatikan oleh masing - masing pengguna teknologi crypto currency karena jika tidak teliti dan secara sengaja maupun tidak sengaja menimbulkan celah maka akan berbahaya dapat terjadi kehilangan seperti akses data ke dompet digital currency kita.
Pastikan selalu memakai two factors authenticator dan jika ada seed untuk log in lebih baik di tulis tangan lagi dan taruh pada tempat yang aman. Jika tidak sengaja dompet digital yang sudah lama kita tinggal, sewaktu - waktu masih bisa kita buka. Apalagi ketika kasus nya seperti OP yang nilai koin nya meningkat dan jadi puluhan juta.
Namun mayoritas koin dari ICO zaman 2017 2018 an itu hype sementara saja jadi koin saya di erc20 wallet banyak yang jadi debu.