Jika mata uang BRICS mekanismenya sama seperti dollar tanpa memiliki gold standar saya kira itu akan sama saja dan pasti mudah di adopsi, tetapi jika di peg dengan emas maka akan sangat sulit mendapatkan uang ini karena harus memiliik emas untuk memilikinya.
Kalau BRICS tanpa underlying emas bukankah akan sama saja kita keluar dari sarang ular dan masuk lubang buaya?. Saya tentu tidak sepaham, persengkongkolan itu pasti akan nambah beban ekonomi suatu negara jadi tambah remuk, misal kayak negara penghutang terbesar china, mereka ikut juga menekan negara piutangnya untuk segera beralih pembayaran ke BRICS, sehingga tekanan menjadi tidak 1 negara lagi (China) tapi juga ke 5 negara anggota BRICS ke negara yang berhutang.
Ya itu benar, jika mata uang BRICS itu tidak memiliki Underlying tidak ada bedanya sama sekali untuk perkembangan nilai uang, tapi saya cukup yakin bahwa mata uang yang di keluarkan nanti akan memiliki underlying emas bisa di lihat bahwa pembelian emas yang di lakukan bank sentral Cina, mereka melakukan pembelian yang cukup masif pada tahun 2022 dengan dua kali pembelian 32 ton dan 32,2 ton emas di penghujung akhir 2022, dan seperti negara lainya juga yang tergolong dalam keanggotaan BRICS seperti Rusia, Brazil, dan India melakukan pembelian emas, saya menyimpulkan dari ketertarikan mereka membeli emas bahwa nanti mata uang yang mereka keluarkan pasti memiliki standar nilai emas, itu kemungkinan besar yang saya pikirkan dari perilaku mereka.
Kebijakan pembayaran hutang seperti itu terlalu menekan apalagi sekelas negara yang tidak memiliki banyak tumpuan sektor ekonomi, pasti akan sangat menyulitkan, apalagi jika nanti benar-benar bahwa BRICS memiliki standar emas yang pada konsepnya kita harus menukarkan emas untuk mendapatkan mata uang itu untuk membayar hutang, itu akan jauh lebih buruk bagi negara yang tidak dapat menghasilkan emas.