kalo di bilang rezim sih saya kurang setuju gan, karena rezim identik dengan kekejaman seperti yang di lakukan oleh hitler atau kimjongun namun memang pemerintah hingga sekarang belum juga bertindak seca efektif dalam mengatasi kemiskinan
Menurut saya kata rezim tidak ada hubungannya dengan kedua tokoh tersebut hanya saja karena kata rezim sering diartikan sebagai konotasi negatif di lingkungan masyarakat, padahal kata rezim sendiri bersifat netral dan tidak mengandung makna yang buruk, jika agan perhatikan banyak berita media yang memuat kata rezim sehingga tidak berarti penggunaan kata itu salah, asalkan kata itu tidak dimanfaatkan untuk menindas suatu kelompok tanpa bukti yang dapat dipertanggung jawabkan.
indonesia sangta membutuhkan pemipin yang tegas dan bijaksana dalam mengelola SDM & SDA indonesia sehingga tingkat kemiskinan bisa berkurang drastis sehingga pemerintah tidak takut lagi dalam menaikkan batas ambang kemiskinan sesuai arahan dari bank dunia
Kita butuh sosok pemimpin baru yang bisa meningkatkan mutu dan kualitas dari SDM & SDA yang bertujuan untuk mensejaterakan rakyat sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan pada masa kepemimpinannya, tetapi selama tidak ada ketegasan dalam upaya hukum bagi pelaku korupsi atau mafia maka sampai kapanpun akan sulit mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat maka kita butuh sosok pemimpin yang tegas untuk menurunkan kasus korupsi dan meningkatkan upaya hukum kalau kasus korupsi sebagai kasus yang harus di tindak tegas dan cepat tanpa pandang bulu. Selain itu banyak upaya lain dari pemerintah untuk harus diperbaiki terutama dalam penanganan ekspor dan impor karena jika pengelolaannya salah akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat akibat pengelolaan SDA yang kita miliki dinikmati oleh perusahaan/negara lain karena keserakahan mereka mendapatkan keuntungan (fee) dari perizinan yang diberikan kepada perusahaan asing