Kita kembalikan kepada masing-masing dalam menilai.
Jadi dalam sudut pandang konten yang berkualitas/berbobot, meskipun kita sepakat atau tidak sepakat dalam hati kecil kita akan bisa menilai bahwa konten itu memiliki nilai atau tidak, terutama konten-konten yang sifatnya analisa. Kalau untuk konten deskriptif biasanya cenderung ke arah penuliasannya, enak dibaca, enak dipahami, dan memiliki kualitas semantik
Ini sudah mengarah kembali ke isi diskusi karena sempat berbelok ke ChatGPT.
Tidak salah jika saya mengatakan semua kita kembalikan kepada masing-masing dalam menilai sebuah postingan berbobot atau tidak.
Kualitas dan kuantitas beda.
Sederhananya, sebuah postingan tergantung pada isi yang memenuhi unsur penulisan sehingga melahirkan rasa enak saat dibaca, mudah untuk dipahami oleh pembaca maksud dan tujuan postingan dan tidak bertele-tele seperti yang agan sebutkan.
Jika agan sebagai OP sudah menemukan tujuan tentang konten berkualitas, lebih baik dibuat kesimpulan akhir.
Dalam sudut pandang merit, merit diberikan bisa sebagai apresiasi atas sebuah konten (kualitas), ucapan terimakasih, dukungan, pertemanan, atau kadang malah sebagai pemanis joke
Ya benar gan.
sMerit bukan untuk ditimbun, tetapi didistribusikan. Itu yang lebih benar.