Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
Perlu kita berdiskusi untuk jangka panjang dalam melestarikna kebudayaan.
Bagaimana pendapat kawan-kawan.
Jika saya menanggapi tentang pertanyaan yang ada didalam judul topik om ini, jawaban yang sangat singkat dan juga sangat sederhana adalah karena anak muda sekarang sudah tidak begitu mencintai budaya dari orang tuanya sendiri sehingga mereka terlihat kurang peduli terhadap budayanya sendiri, kecuali ada benih uang yang bisa mereka petik dari hal itu. Jadi tidak perlu merasa heran akan hal itu sekarang karena penyebab para anak muda yang kurang menjaga kebudayaannya sendiri juga ada kaitannya dengan kurangnya pendidikan dalam menjaga kebudayaan yang seharusnya hal itu mereka dapatkan dari orang tua mereka sendiri sejak kecil.
Kegiatan sosial juga sudah sangat minim sekarang ini selama sudah adanya dana dari pihak pemerintah yang dikucurkan kedalam desa-desa, sehingga hal-hal seperti gotong royong sudah mulai jarang terjadi di desa-desa. Kalaupun masih ada, mungkin hanya dua kali dalam setahun yang mana hal tersebut lebih banyak diikuti oleh para orang tua saja, namun saya sama sekali tidak menganggap hal tersebut sebagai sebuah masalah selama lingkungan kehidupan sekitar kita masih cukup tenteram serta nyaman untuk semua orang.