~Snip
1. Perlu pengenalan lebih dekat pada anggota keluarga tentang aset yang anda pegang, saya selalu membuka Wallet Electrum di depan istri kemudian memperlihatkan padanya estimasi jumlah aset dalam bentuk IDR. Dia bertanya bagaimana cara menjadikan Bitcoin ke IDR, perlahan saya coba mengajarinya cara mengirim Bitcoin ke wallet Exchange kemudian menjualnya dan sampai pada tahap akhir cara melakukan penarikan.
Pelan-pelan istri saya mulai mengerti cara mendapatkan Bitcoin hingga cara menjual, dia juga sering membaca artikel sejak mengerti cara melakukan transaksi Bitcoin.
2. Dalam mewariskan Bitcoin perlu ada pihak kedua yang mengerti cara melakukan transaksi Bitcoin sampai IDR landing di rekening bank, saya sudah melakukan antisipasi dini dengan mengajarkan istri cara mengakses Bitcoin dari wallet pribadi ke wallet Exchange.
Untuk poin satu dan dua ane pikir intinya adalah edukasi. Dalam hal ini ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan di waktu senggang dengan istri, anak atau mungkin orang lain yang dapat dipercaya. Caranya bisa berbeda antara anda dan yang lainnya, tapi pada intinya mereka harus tahu bagaimana cara mengakses wallet, mengirimkannya ke wallet lain (exchange/ lainnya), mengkonversinya ke IDR hingga melakukan penarikan. Jika semua itu sudah dikuasai, maka ane pikir mereka sudah siap untuk menerima warisan bitcoin anda.
3. Tentu saja perlu memberi tahu pihak kedua yang paling dipercaya untuk mengetahui kunci pribadi, dia akan menjadi pewaris tunggal aset yang tersimpan di Wallet. Ini saya anggap sangat penting, tidak boleh di tunda-tunda karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi besok.
Tentu saja benar, itu alasannya mengapa seseorang yang memiliki bitcoin di walletnya perlu mempersiapkan warisan kepada mereka yang berhak menerimanya. Tapi jika poin satu dan dua diatas sudah dikuasai, maka ane kira mereka sudah siap untuk menerimanya. Tinggal saja kapan anda akan membagikan seed atau privatekey ke istri atau orang yang anda percayai itu.