Hal pelestarian budaya adalah bisa sulit dan bisa mudah, sulitnya adalah karena anak muda sekarang lebih tertarik dengan budaya luar yang lebih trend, yang lebih modis dan lebih banyak di gunakan, dan yang paling utama adalah mereka mengikuti gaya idol-idol mereka di belahan dunia sana, dan banyak sekali yang menganggap bahwa menggunakan pakaian tradisi di katakan orang kampung, dan stigma itu melekat di beberapa jajaran kota yang sudah beralih ke sytle modern.
Mudahnya adalah, jika ada inisiator dari pemerintah atau swasta untuk terus menggaungkan festival budaya dan mengadakan lomba yang memiliki hadiah besar, akan mudah juga di akses oleh setiap orang karena kemajuan teknologi, dan juga bisa membuat framing batik atau pakaian adat lainnya menjadi harga mahal yang perlu di perdagangkan di dalam lingkup kerja, pastinya kreator batik akan menjadikannya lebih modis untuk di pakai sehari-hari dan semua orang dari berbagai belahan indonesia bisa mendapatkan informasinya dan membelinya.
Tetapi apa daya, indonesia itu memiliki banyak budaya sehingga sangat sulit untuk mana yang perlu di pertahankan, karena hal ini tidak bisa di tangani secara langsung oleh pemerintah, begitupun anak muda yang semakin jauh dari budayanya karena mereka menganggap bahwa itu tidak keren dan jadul.
Terutama tontonan sih utamanya, apa yang kita konsumsi sejak era digitalisasi adalah budaya orang-orang barat, dan hari ini tidak ada seperti gendang penca di media TV besar, atau hal-hal berbau kearifan lokal di pertontonkan, utamanya media TV dan media sosial (lebih tepatnya sangat jarang).