Sebagai contoh ada kisah seorang pengusaha yang "gila" kalo investasi, tapi kebetulan penilaian dia itu selalu akurat jadi selalu cuan kalo inves yang bikin dia jadi Sultan. Eh, dia punya anak yang juga "gila" investasi. Tapi sayangnya si anak tidak sehoki bapaknya, jadinya si anak bangkrut.

Jadi ya modal berani aja ga cukup, harus ada kemampuan menilai risiko dan tentunya HOKI.
Ada istilah yang sangat sering saya dengar dari ayah saya dan banyak juga sih yang mengucapkan hal serupa
"Kita bisa meniru pekerjaan orang lain, hobi orang lain atau apapun, tapi soal rejeki, itu sudah ada jalannya masing-masing, tinggal bagaimana mengaturnya". Seperti yang mas katakan, orang tua bisa cuan, anak tidak. Itu adalah faktor X dalam mencari rejeki tersebut yang tidak sama. Dipaksa pun kadang tidak bisa memberikan apapun, ujung-ujungnya, yang penting cukup untuk dimakan sehari-hari.