Ya jika IKN gagal, artinya pembangunannya tidak jalan, muka pemerintah yang menjalankan pemerintahan saat itulah yang malu. Kita lihat saja ke-3 calon presiden ini, siapa yang condong menolak, dan kemungkinan tidak melanjutkan IKN. Kalau kubu pak de (ganjar dan prabowo) kemungkinan besar akan lanjut karena kesamaan visi dan misi, entah kalau capres satunya (anis), pertimbangannya untuk lanjut masih 50:50, karena saya lihat ketika diwawancara beberapa waktu lalu, dia sepertinya hanya mengikuti sistem, tanpa ada ngotot-ngotot lanjut seperti kedua capres lainnya. Yang malu tentu muka presiden itu sendiri, bukan rakyat, dan yang jadi haters juga akan tambah banyak di bagian timur,
Kalau ingin menaikkan elektabilitas dari masyarakat kalimantan, melanjutkan IKN adalah cara yang paling aman untuk menambah suara. Jika saat ini sudah terang-terangan atau cenderung ragu untuk melanjutkan IKN, maka masyarakat Kalimantan akan memutuskan untuk memilih calon tersebut. Mungkin tak begitu banyak, tapi 6% adalah hak suara, jika hilang tentu akan menjadi kerugian sendiri bagi calon tersebut.
Ini adalah kesempatan bagi para calon presiden untuk mengambil hati para rakyatnya dimasa masa kampanye akan mendekati pemilu di Indonesia. Dan disamping itu melanjutkan pembangunan IKN tentunya akan menjadi sebuah apresiasi bagi capres itu sendiri dan pastinya ini adalah hal yang paling sulit karena pasti banyak kendala yang akan terjadi. Dan anda benar jika capres mendatang tidak bisa melanjutkan pembangunan IKN tentunya hal ini akan menjadi masalah bagi presiden Joko Widodo kemungkinan beliau akan merasa malu dan akan banyak sekali hujatan untuk dirinya pribadi.