Sebenarnya sangat kompleks permasalahan apabila terkait dengan kebudayaan, jika di tarik benang merah permasalahannya terletak pada kurangnya perhatian anak muda saja. Perlu kita garis bawahi bahwa, kekurangan penghargaan anak muda pada budaya sendiri adalah akibat kurangnya dorongan dan pengawasan dari orang tua. Sebenarnya hal ini menjadi kontrol sosial bersama dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaganya, namun jika budaya dirincikan lebih lanjut terkait dengan adat istiadat, maka yang paling bertanggung jawab atas kemunduran ini adalah pemangku adatnya sendiri.
Bahasa, wilayah geografis, dan adat adalah bagian yang disebut dengan Budaya. jika salah satu dari tiga hal tersebut hilang maka otomatis akan di sebut dengan kemunduran berbudaya.
seperti hal yang telah di utarakan agan blue snow di postingan sebelumnya, bahwa budaya di generasi sekarang itu sedikit mundur karena orang tua malas untuk mengajarkannya.
sebenarnya budaya terbagi 2 sih menurut saya (budaya barat dan budaya timur) lalu budaya mencakup adat dan budaya yang mencakup kebiasaan, di indonesia ada budaya kejawen, musik gamelan, tor tor dan sebagainya. sedangkan budaya mencakup kebiasaan seperti hormat kepada orang tua, ritual, seni, dan spiritual.
Mungkin salah satu faktor penyebab anak milenial tidak tertarik dengan budaya disebabkan oleh semakin mudah nya anak milenial mengakses teknologi dan informasi.
kalau anak milenia sih setahu ane sangat paham budaya, karena anak milenia itu kelahiran tahun 80-an, jadi ane dapat pastikan ada warisan regenerasi dari orang tua sebelumnya. Beda kalau anak gen-z atau anaknya dari kaum milenia, yang lahir di tahun 2000-an ke atas, nah mereka ini yang masih setengah-setengah, ane lihat dari mereka ini masih dikenalkan budaya dari orang tua mereka (kaum milenia), dan selebihnya tidak sam sekali karena kesibukan mereka yang masih beradaptasi dari perubahan manual ke digital.
yang saya perhatikan tidak semuanya sih gan, hanya beberapa saja karena masih cukup banyak pengguna sosial media terutama tiktokers yang sopan kepada orang tua, yang menjalankan ibadah atau ritual, menjaga seni dan menjaga salam sapaan.