Tidak heran ketika negara kita salah satu negara yang termasuk paling religius di dunia, ya itu karena di negara kita mayoritas penduduknya beragama dan itu juga di lindungi oleh undang undang. Namun dengan adanya peristiwa ini dengan kasus kasus yang anda sampaikan maka saya menyimpulkan bahwa itu akibat dari mereka beragama, namun tidak menjalankan agamanya dengan baik, sehingga peristiwa ini terjadi.
Sekarang pertanyaannya adalah apakah mereka yang beragama akan mau di cap sebagai orang yang beragama namun tidak beragama? tentu saja tidak. Mereka akan menyembunyikan identitas asli mereka, maksud saya mereka akan berlaga seperti orang alim tetapi sebenarnya tidak demikian, atau dengan kata lain mereka 2 wajah.
Menurut saya itu kembali lagi pada diri masing masing, sebab apa yang mereka lakukan bersumber pada mereka sendiri.
Satu pertanyaan saya, apakah ini berkaitan langsung dengan pendidikan di kita masih kurang dibandingkan dengan negara negara lain? dan menurut saya itu berkaitan langsung. Sebab saya melihat penomena dimana di dalam pendidikan pun masih banyak kasus kasus yang tidak mencerminkan pendidikan. Seperti misalnya, sekolah yang seharusnya gratis dari biaya apapun masih memungut biaya dengan alasan alasan yang mereka buat sendiri, seperti infak lah, uang bangunan lah, dan lain lain. *Saya tidak mengatakan semua sekolah, namun masih banyak yang melakukan praktek itu.
Pendidikan adalah pondasi dasar, terutama dalam pendidikan akhlak, namun fakta yang terjadi dilapangan, kebiasaan buruk di pupuk dari hal terkecil.