tiktok shop yang dianggap merebut pasar mereka dengan cara yang berbeda sehingga para pedagang online mendapatkan dampak karena konsumen mereka lebih suka berbelanja dirumah dan tidak ingin pergi ke pasar untuk berbelanja.
tiktok hanya diberi perizinan sebagai media sosial bukan sebagai e-commerce dari Kementerian Informasi dan Telematika.
Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Bagaimana ya, modernisasi itu ga bisa dilawan. Agak kurang tepat juga ngelarang jualan live streaming karena pasar sepi. Banyak orang yang menggantungkan diri dari jualan di media sosial, mulai dari host sampai kurir paket. Tahun 2022, perdagangan e-commerce itu nilainya 476 Triliyun, dari 3,49 Miliyar transaksi.
Justru yang saya lihat , Musuh sebenarnya itu produk impor. Daster yang beredar aja kebanyakan produksi Tiongkok, kita bisa beli casing hp via marketplace langsung dari Tiongkok. Produsen dalam negeri gigit jari. Kalau peraturannya diperketat, pedagangnya di kasih insentif, dan pasarnya dipromoin terus menerus Akan sangat membantu.
Iya mungkin izin nya media sosial bukan marketplace. Kenapa selama ini di diamkan saja, sampai kebentuk ekosistem? tempat banyak orang cari nafkah. Atau ada artis/selebgram sekali jualan Miliyaran, terus dipukul rata. Yang pedagang-pedagang online kecil ini nangis juga. Mereka ga ada modal untuk sewa toko dan bayar karyawan, mereka hanya bisa manfaatin jualan online buat kasih makan keluarganya.