Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Mengapa anak muda millenial kurang menjaga budaya
by
jeha2015
on 14/10/2023, 17:38:13 UTC
Anak muda zaman sekarang banyak yang lupa dan apatis karena mata mereka sekarang tertuju pada gadget. memang ane akui zaman sudah sangat berubah 360 derajat dibanding ane kecil dulu. ketika ane kecil, senior-senior ane di kampung mengarahkan kita untuk melakukan giat gotong royong kala ada acara 17an, namun sekarang, boro-boro membantu, junior-junior ane di desa, malah gak peduli lagi kebersihan kampung dan sibuk nge-push rank ML.

Mungkin yang di maksud OP, budaya bukan hanya tentang kesenian. Budaya kita buadaya timur penuh dengan saling menghomati dan ramah. Tapi sekarang banyak anak-anak muda seperti sudah malu dengan budaya sendiri malah mereka sering membanangga-banggakan budaya luar negri. Contoh kecilnya seperti berpakaian, tidak lagi saling peduli dengan orang sekitar dan masih banyak lagi lainnya.

Pada akhinya budaya anak muda sekarang, banyak yang tidak punya Akhlak kepada orang tua, Mudah stress, Mudah terjebak ke hal negatif, Apapun dilakukan demi mengejar lifestyle. Itulah yang saya perhatikan di anak-anak zaman sekarang.

Memang benar gadget sangat berpengaruh penting dalam kehidupan seseorang baik dikalangan anak kecil sampai orang dewasa, ya ada orang yang bilang gadget akan menjadi setan bagi seseorang jika mereka menggunakannya dengan tidak benar.
Seiring perkembangan jaman budaya dan tradisi secara perlahan lahan akan hilang jika para orang tua tidak memberikan contoh atau pengenalan terhadap anak anaknya, dan pengaruh budaya asing yang masuk kedalam negeri tentunya juga akan menjadi masalah baru karena bisa jadi anak anak akan lebih dominan meniru budaya asing daripada budaya sendiri.

Gadget sangat berpengaruh. Dengan Gadget anak-anak bisa tidak bisa lagi di kontrol apa saja mereka tonton. Selain itu banyak influencer yang yang suka berkata-kata kotor di konten yang mereka buat, dampaknya banyak anak2 kecil yang nonton dan pastinya akan ikut-ikutan. Para influencer ini malah banyak yang mendukung atas perbuatannya tersebut, dan orang yang berlawanan dengan tersebut malah dianggap norak, baperan, dan sebagainya. Normalisasi kata-kata kotor sudah terjadi dilingkungan anak-anak, apalagi banyak orang tua yang tidak memperhatikan perilaku buruk dari anak mereka.