Lahan pekerjaan di bidang teknologi di Indonesia memang saat ini menjadi salah satu pekerjaan yang paling dicari dan sudah mulai menjadi tujuan pelajar untuk mengambil jurusan TI. Tapi, sayangnya perusahaan terlalu mengada-ngada kalau menetapkan requirement bagi para pencari pekerjaan. Misalnya, yang dibutuhkan desain grafis, tapi syaratnya harus ngerti pemasaran, copy writing dan sebagainya, yang seharusnya posisi ini tidak ada kaitannya dengan desain grafis, melainkan tugas dari tim marketingnya , dan yang paling sering juga ditemui "penampilan menarik", ini untuk apa coba 
. Ya, mudah-mudahan saja, requirement seperti ini bakal berubah seiring dengan perjalanan waktu
Karena karyawan dan pegawai di Indonesia itu dituntut untuk multi tasking seperti luzin bilang di atas, oleh karena itu dalam reguirement para pegawai HRD mewajibkan pelamar untuk memiliki ahli macam-macam, padahal menurut ane, itu semua malah akan menjerumuskan mereka sendiri. Setahu ane, di luar negeri (walau karyawannya sedikit) dan tidak segitu banyak seperti di Indonesia, 1 karyawan hanya melakukan 1 pekerjaan, misalnya, memasak, karyawan tersebut akan disuruh memasak sampai mereka pensiun, sedangkan di Indonesia, walau nyari job sebagai memasak, tapi di lapangan, karyawan tersebut tidak hanya memasak, tapi juga menyajikan, nyuci piring, dan pergi ke pasar. Pekerjaan multi tasking seperti ini menurut ane tidak bagus, malah bikin ketimpangan sosial, karena karyawan yang lain, nyantai.. Ya, mudah-mudahan saja, requirement seperti ini bakal berubah seiring dengan perjalanan waktu