Sudut pandang seseorang dalam memberikan sedekah akan selalu berbeda mas, mungkin bagi mas harus menilai dari kejujurannya maupun dari sisi fisiknya, tapi bagi orang lain, sedekah adalah sedekah pada siapapun itu tidak ada bedanya. Baginya yang membedakan adalah keikhlasannya. jika menurut mas, bersedekah pada orang dengan tubuh normal itu mengurangi keikhlasan mas, maka memang sebaiknya dihindari, karena akan menjadi percuma jika pada akhirnya mas mengingat-ingat uang atau barang apapun yang mas berikan pada orang tersebut dengan sedikit perasaan menyesal sekalipun. Kaya namun memiliki kekurangan fisik, itu bukan lagi dikategorikan sebagai orang yang berhak menerima sedekah, karena secara materi orang tersebut sudah lebih sesuai untuk menjadi seorang pemberi daripada penerima. Tapi, itu menurut saya, karena konteks sedekah pada dasarnya adalah memberikan harta atau benda pada orang yang membutuhkan. itu sih sejauh yang saya pahami, silakan dikoreksi jika salah.
Setuju sekali dengan opini mas @masulum, sebenarnya sedekah itu tergantung keikhlasan kita dan bagaimana sudut pandang kita dalam menilai seseorang apakah pantas atau tidak dia untuk diberikan sedekah. Tidak salahnya juga akhir-akhir ini orang yang meminta sedekah kondisi finansial mereka jauh sangat bagus dan memiliki kehidupan yang sangat layak dibandingkan kita sendiri yang memberikan sedekah untuk mereka. Dalam Islam diatur orang yang lebih utama untuk dibantu atau diberikan sedekah mulau dari keluarga terdekat terlebih dahulu, tetangga higga kerabat yang memiliki kondisi ekonomi tidak baik sama halnya diatur dalam saat orang berhak menerima zakat.
Mungkin ada rasa kurang ikhlas saat melihat kondisi pengemis memiliki finansial yang lebih baik dari kita, dari itu kita bisa memberikan sedekah atau sumbangan untuk orang yang lebih kita kenal dan lebih membutuhkan daripada memberikan kepada orang yang belum kita kenal sama sekali tentang kondisi ekonomi mereka.
Untuk saat ini marak lagi model pengemis dengan mencatumkan bantuan untuk pondok pesantren, panti asuhan hingga meminta sedekah untuk kaum fakir miskin atau anak yatim, jika memang tampilan tidak meyakinkan kita untuk memberikan sedekah sebaiknya jangan dipaksakan dan jika memang ikhlas silahkan diberikan. Yang penting jangan membentak seseorang jika memang tampilan orang tersebut tidak meyakinkan kit auntuk memberikan sedekah.