1.Apakah dengan dicalonkannya Gibran Buming Raka (anak Presiden Joko Widodo) oleh Prabowo Subianto sebagai calon Wakil Presiden itu adalah bentuk politik dinasti?
2.Apakah keputusan Mahkamah Konstitusi yang memboehkan batas usia capres dan cawapres dibawah 40 tahun dan berpengalaman sudah menjadi kepala daerah,sudah tepat dengan keadaan pemerintahanan saat ini?
3.Apakah menurut kalian tidak ada unsur Nepotisme karena ketua Mahkamah Konstitusi sekarang adalah Anwar Usman paman Gibran Rakabuming Raka ?
Kalau dari kacamata ane yang sudah tidak antusias dengan politik di Indo, sudah cape nyoblos tapi Indo ga jadi negara maju, mulai dari nyoblos cuma beringin sampe nyoblos capres:
1. Yes.
Bukan berarti yang lain ga ada yang kek gini: Puan, AHY, dll., jadi apa mereka kalo emak/bapaknya bukan orang penting? Ada yang koar-koar politik dinasti ketika misalnya Pilkada DKI kemaren?
2. Tepat.
Ini biar meratakan lapangan permainan, semuanya boleh nyalon! Jangan ada aturan yang menekel pihak manapun sebelum peluit dibunyikan. Ntar kalo ini dipakai bisa jadi ada kongkalikong usia harus tepat x tahun agar hanya meloloskan capres tertentu.
3. Ada.
Nepotisme ada di mana-mana bung, itu cuma yang disorot aja di MK, masih banyak istri/anak pejabat x trus jadi pejabat juga.
Sekalipun tidak antusias om, tapi memang kita perlu ikut andil, sekalipun tidak berdampak pada negara juga menjadi negara maju, hal-hal yang mendingan harus di perjuangkan, karena kalo jatuh ke orang yang lebih buruk mungkin malah akan sebaliknya dan akan berbahaya bagi keturunan kita kedepannya.
Anda benar dengan itu semua dan bagaimanapun kita sebagai masyarakat dan juga orang yang berpendidikan itu perlu ikut andil terhadap keadaan negara. Bagaimanpun agar sebuah negara berjalan dengan semestinya dan sebuah sistem pemerintahan bisa berjalan sesuai dengan tugasnya maka harus ada pihak yang mengawasi dan kitalah masyrakat yang harus berperan untuk mengawasi semua itu, jika tidak mungkin yang namanya kesejahteraan dan keadilan tidak akan pernah bisa terwujud. Dan mungkin saja dampak yang diberikan akan lebih buruk lagi daripada itu, karena jika sistem pemerintahan ini tidak ada yang mengawasi maka pemerintah tersebut akan bertindak semena-mena tanpa harus memikirkan segala sesuatu yang terjadi pada rakyatnya.
Saya sepakat bahwa memang politik dinasti secara pemahaman dasar itu berada di indonesia sendiri dan itu tidak menjadi masalah seperti halnya yang sudah banyak terjadi sampe akar rumput, selagi pemilihannya memalui proses demokrasi maka itu tidak menyalahi aturan. IMO
Meskipun kita ini adalah negara demokrasi bukan negara dinasti seperti kerajaan, akan tetapi demokrasi di negara kita ini sangat mahal harganya. Memang setiap orang itu berhak untuk dipilih dan memilih, namun lagi-lagi karena ongkos politik yang sangat mahal hal ini menjadikan orang-orang yang bisa duduk kursi pemerintahan itu adalah mereka yang memiliki cukup banyak uang ataupun kekuasaan.
ya pandangan saya sendiri untuk jika melihat tepat dan juga tidak tepatnya ini memang sudah tepat, sedikit mengganjal sebelumnya karena memang ini banyak propaganda isu-isu yang di mainkan di media. Yang menjadi masalah ini berdekatan dengan tanggal pendaftaran capres-cawapres, dan Prabowo menjadi pendaftar terakhir seperti dia menunggu sesuatu untuk melakukan tindakan, dan beberapa waktu keputusan telah di buat beberapa hari setelahnya mengambil keputusan, seakan-akan ini seperti terstruktur dalam rencana.
Justru saya melihat hal ini berjalan tidak sesuai dengan apa yang direncanakan karena pada beberapa kesempatan Prabowo begitu ngotot ingin berdampingan dengan Khofifah sebagai Capres dan Cawapres. dan pada kesempatan sebelumnya juga ketika pertemuan relawan Jokowi di GBK pada beberapa bulan lalu beliau (Jokowidodo) menunjukan dukungannya kepada ganjar Pranowo begitupun dengan anaknya Gibran dengan lantang menyerukan untuk berbondong-bondong memilih ganjar pranowo di Pilpres nanti, namun sepertinya karena ganjar ini adalah orang yang tidak bisa dipercaya untuk melanjutkan estapet kepemimpinan beliau sehingga pada akhirnya beliau lebih memilih untuk berpaling dan bekerjasama dengan Probowo.