Ane belum baca terkait berita ini, tapi meskipun hanya makan siang pasti ada pembahasan yang mereka bahas. Tapi keknya ga bakal di dengarkan deh gan soalnya kita cuma bahas disini, dan pak presiden keknya juga ga ikutan forum ini.
Kotaknya harus dari apa emang gan? susah ngangkutnya ntr kalo kotak suara terbuat dari besi, boros space saat pengirian dan merepotkan TPS saat bawa-bawa kotak suara. Ane pikir kita bisa berkontribusi untuk terwujudnya pemilu yang lebih baik, bisa gabung jadi KPU, KPPS, PANWAS, Atau TPS, ane pikir itu bisa jadi bukti nyata kita mensukseskan pemilu. Ane mo daftar TPS kalo di terima

Membicarakan kontribusi kita terhadap terselenggaranya pemilu yang lebih baik, saya pikir dengan tidak golput dan ikut memberikan 1 suara kita kepada salah satu calon itu adalah sebuah kontribusi kita terhadap perpolitikan Indonesia dan sebagai warga negara yang baik saya selalu memberikan suara dari hak pilih saya, baik itu dari tingkat desa maupun tingkat nasional.
Nah ada yang menarik disini, di daerah saya orang orang yang selalu menjadi KPU, KPPS, PANWAS, Atau TPS orangnya itu itu saja, saya tidak tahu apakah ini melalui seleksi atau semacamnya atau memang hanya orang yang memiliki keistimewaan saja, misalnya dekat dengan orang yang bekerja disana. Padahal menurut sepengetahuan saya sih semua warga negara memiliki hak yang sama untuk menjadi "petugas" istilahnya, terlebih jika itu dengan diadakan seleksi untuk perekrutannya.
Entah saya yang kurang update atau bagaimana, yang jelas di daerah saya semua anggota sudah terbentuk tanpa ada pengumuman bahwa akan diadakan perekrutan petugas dan menariknya adalah setiap ada pemilihan pasti orangnya adalah orang lama.
Melihat dari roadmap Seleksi Badan Adhoc, rekrutmen untuk menjadi PPK dan PPS sudah berlangsung sejak 2022 dan sudah di lantik pertanggal 4 Januari lalu. Mungkin beberapa waktu lalu kita juga disambangi oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk pemilihan umum 2024 nanti. Saya bukan tidak update, sebab saya tahu akan ada rekrutmen untuk menjadi Pantarlih, namun waktu saya tidak memungkinkan untuk mendaftar jadi saya tidak daftar, padahal saya juga sebenarnya ingin menjadi petugas.
Saya setuju dengan anda, bahwa berkontribusi dalam pemilu tidak harus selalu menjadi petugas pemilihan. Memang mungkin ketika kita bertugas ada sesuatu yang lebih yang bisa kita rasakan, namun dengan bukti di jari kelingking kita, itu juga rasanya sudah cukup untuk membuat kita berkontribusi dalam pemilu.
Selain daripada itu yang bisa kita lakukan adalah mendukung para petugas untuk menjalankan kewajibannya dengan seadil adilnya dan sejujur jujurnya agar suara kita bisa tersampaikan dan tidak tersandung suatu apapun.