Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Kenapa PDIP lembek sama Gibran dan Jokowi ? Bu mega merencanakan sesuatu ?
by
Juse14
on 04/11/2023, 14:54:17 UTC
Bagaimana menurut agan - agan semuanya ?

Seperti yang sudah saya singgung di postingan yang lain, bisa saja hal ini merupakan strategi dua kakinya PDIP. Tidak mungkin mereka tidak sadar bahwa ada kemungkinan elektabilitas mereka menurun karena kepemimpinan jokowi jadi membiarkan Gibran maju sebagai cawapres yang tidak diusung PDIP adalah strategi politik karena jika pasangan Prabowo Gibran menang, PDIP masih punya kuasanya di istana. Di sisi lain mereka juga mengusung pasangannya sendiri yang menurut saya mereka memang orang hebat, terutama pak Mahfud. Tapi lagi-lagi jika memberikan suara saya, tentu ini sama dengan memberikan PDIP meneruskan estafet kepemimpinan mereka yang bobrok ini. Jadi salah satunya harapan ya memberikan kesempatan kepada pasangan lain yang tidak ada afiliasinya dengan PDIP.

Jelasnya ini adalah konflik internal yang terjadi dalam tubuh partai PDI Perjuangan. Pada kesempatan sebelumnya Ganjar Pranowo adalah sosok yang dijagokan oleh Pak Jokowi, namun diragukan oleh sebagian kader PDI-P hingga memunculkan konflik dan perselisihan internal yang cukup luar biasa hingga terciptanya istilah mana celeng dan mana banteng. Dan barisan celeng ini dikenal sebagai simbol barisan kader banteng yang yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres dari Partai PDI-Perjuangan. Dinamika politik dalam tubuh partai banteng ini berangsur cukup lama hinga pada akhirnya semua barisan banteng mengakui bahwa Ganjar Pranowo lah yang menjadi Capres dari Partai PDI-Perjuangan.

Namun tidak cukup sampai disitu saja, pergejolakan dinamika politik yang terjadi dalam tubuh Partai PDI-P perjuangan ini terus berlanjut yang jika sebelumnya itu antara celeng dan banteng pada saat ini konstalasi politik memunculkan konflik antara partai dan petugas partai, karena konflik ini tidak menemukan titik temu dan antara keduanya-pun sudah memiliki pemahaman dan tujuan yang berbeda sehingga kini mereka tidak bisa lagi berjalan dan berjuang bersama di Pemilu 2024 mendatang. Jadi sejatinya Jokowi lah yang melakukan manuver dalam tubuh partai banteng dan partai banteng masih penuh dengan harapan bahwa Jokowi dapat bersama-sama dengan mereka.