Kalau setahuku, si pemberi hutang atau pinjaman akan melihat dulu asset yang mau meminjam sebelum memberikan pinjaman, si pemberi hutang tidak pernah memberikan pinjaman lebih dari asset. Ini kuketahui ketika beberapa waktu lalu aku meminjam uang di bank, padahal asset (rumah) aku tersebut kalau dikalkulasikan di pasaran sekitar 250 juta. Namun bank hanya bisa memberi aku pinjaman sekitar 150 juta. Mengapa?, karena ketika nanti aku tidak bisa membayar kredit lagi, maka bank akan dapat dengan mudah menjual asset aku dengan harga murah untuk menutupi pinjaman.
Jadi kalau ada si pemberi hutang memberikan pinjaman lebih dari asset, maka orang tersebut termasuk beruntung. Dia mungkin tidak akan membayar hutang, dan rela assetnya disita kalau nilainya jelas lebih kecil dari pinjaman
Semua tempat peminjaman yang legal seperti Bank, Koperasi atau pengadaian selalu membatasi nilai pinjaman seseorang sesuai dengan value atau nilai dari jaminan yang mereka gunakan. Saya rasa sangat tepat penjelasan dari agan karena di Bank saat mengajukan pinjaman dengan jaminan yang kita berikan akan di ACC terlebih dahulu dan dilihat nilai dari jaminan kita apakah sesuai dengan jumlah pinjaman yang akan kita ajukan? Bank selalu mecari selisih margin yang lumayan besar karena hampir semua barang sitaan Bank yang dilelang ke publik harganya jauh dibawah pasaran karena mereka ingin cepat terjual saat nasabah yang mengajukan pinjaman terkena pailit.
Di salah satu market global Binance sudah tersedia fitur pinjaman namun tetap harus memiliki asset dengan nilai yang lebih tinggi dari jumlah pinjamana yang akan kita ajukan, mungkin kalau punya koin sangkut tidak salahnya mencoba mengajukan pinjaman namun tetap harus ada pemasukan lainnya jika modal dari pinjaman digunakan saat trading tidak bisa profit dalam waktu cepat.